X ATU-karakteristik ternak unggas

 

Karakteristik Umum Ternak Unggas

Ternak unggas secara umum merujuk pada jenis burung yang dipelihara untuk diambil manfaatnya, seperti daging, telur, atau bulunya. Berikut karakteristik utamanya:




1. Pertumbuhan dan Siklus Hidup Cepat

Unggas memiliki siklus hidup yang relatif pendek dan laju pertumbuhan yang sangat cepat, terutama unggas pedaging.

  • Implikasi: Memungkinkan perputaran modal usaha yang cepat dan produksi massal dalam waktu singkat.

  • Contoh Nyata di SMK N 1 Kedawung ATU: Pemeliharaan Ayam Broiler yang siap panen dalam waktu sekitar 4-6 minggu. Siswa dapat mengamati dan mempraktikkan manajemen pemeliharaan dari Day Old Chick (DOC) hingga ayam siap jual.


2. Produktivitas Telur Tinggi

Unggas betina, terutama ayam ras petelur, memiliki kemampuan untuk memproduksi telur secara teratur dan dalam jumlah banyak.

  • Implikasi: Menjadi sumber protein hewani yang efisien dan berkelanjutan.

  • Contoh Nyata di SMK N 1 Kedawung ATU: Pemeliharaan Ayam Ras Petelur (Ayam Layer). Siswa akan belajar mengelola kandang, pakan, dan kesehatan untuk mencapai puncak produksi telur, misalnya produksi harian mencapai lebih dari 80% dari total populasi.


3. Membutuhkan Manajemen Kandang Intensif

Untuk mencapai potensi genetik maksimal, unggas modern memerlukan kondisi lingkungan yang terkontrol (suhu, kelembaban, ventilasi) dan manajemen pakan serta kesehatan yang ketat.

  • Implikasi: Memerlukan investasi awal untuk infrastruktur kandang yang memadai (closed house atau semi-closed house) dan sistem pemberian pakan/minum otomatis.

  • Contoh Nyata di SMK N 1 Kedawung ATU: Siswa mungkin diajarkan mengenai sanitasi ketat, program vaksinasi, dan penggunaan tempat pakan/minum otomatis, serta pemeliharaan di kandang dengan sistem postal atau baterai.


4. Pakan yang Spesifik

Pakan unggas, terutama untuk produksi komersial, diformulasikan secara ilmiah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi spesifik berdasarkan fase tumbuh (starter, grower, finisher) dan tujuan produksi (pedaging atau petelur).

  • Implikasi: Biaya pakan mendominasi sekitar 60-70% dari total biaya operasional.

  • Contoh Nyata di SMK N 1 Kedawung ATU: Praktik meracik atau menghitung formulasi pakan, serta pengenalan jenis-jenis bahan baku pakan (seperti jagung, bungkil kedelai, atau pollard) dalam mata pelajaran Agribisnis Pakan Ternak Unggas.


5. Fleksibilitas Komoditas

Selain ayam, terdapat berbagai jenis unggas lain yang memiliki ceruk pasar berbeda.

  • Implikasi: Memberikan opsi diversifikasi usaha agribisnis.

  • Contoh Nyata di SMK N 1 Kedawung ATU: Selain ayam, mungkin juga dipelajari atau dipraktikkan pemeliharaan Itik/Bebek (diambil telur/daging) atau Puyuh (diambil telur puyuh). Siswa belajar membedakan karakteristik pemeliharaan dan pasar masing-masing.


6. Sensitif terhadap Lingkungan dan Penyakit

Unggas sangat rentan terhadap stres lingkungan (panas, kelembaban ekstrem) dan penyebaran penyakit yang cepat dalam sistem pemeliharaan padat.

  • Implikasi: Protokol biosekuriti dan kesehatan sangat krusial untuk mencegah kerugian massal.

  • Contoh Nyata di SMK N 1 Kedawung ATU: Pelaksanaan program biosekuriti harian, seperti sanitasi rutin, pembatasan akses kandang, dan pemberian vitamin atau antibiotik sesuai kebutuhan, yang merupakan bagian dari kompetensi keahlian Agribisnis Pembibitan Ternak Unggas.


Video ini menampilkan kegiatan pembelajaran di SMK yang fokus pada pengelolaan hasil pertanian, yang relevan dengan konteks Agribisnis di SMK N 1 Kedawung. Belajar mengelola hasil pertanian yang berkualitas; SMKN 1 Kedawung Sragen

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

X ATU1-cara memilih telur yang baik